Ada perbedaan yang besar antara menunggu giliran untuk berbicara dan benar-benar hadir untuk memahami.
Kadang, yang orang cari bukanlah telinga yang tulus, tetapi hanya sebuah pembenaran, sebuah celah untuk menyela, atau sekadar bahan cerita untuk nanti.
Kita bisa merasakannya. Sahat kata-kata kita disimpan bukan di dalam hati, tetapi hanya di permukaan. Saat tanggapan yang diberikan terasa dangkal, terburu-buru, dan tidak menyentuh inti dari yang kita rasakan.
Itu sebabnya, kita akhirnya memilih untuk diam. Karena lebih baik sunyi daripada disalahpahami. Lebih baik menahan sendiri daripada perasaan kita direduksi menjadi sekadar "drama" atau "cerita".




0 comments:
Posting Komentar